Sumber air minum PERUMDA Tirta Pakuan Kota Bogor berasal dari dua sumber utama yaitu Mata Air dan Air Permukaan dengan kapasitas terpasang saat ini dalam keadaan normal total sebesar 2.587.57 liter/detik, total kapasitas produksi tersebut berasal dari :
A. Mata Air
  • Mata air Kota Batu: 67,26 liter/detik
  • Mata air Bantarkambing: 155,72 liter/detik
  • Mata air Tangkil: 113,91 liter/detik
  • Mata air Palasari: 18,45 liter/detik
B. Air Permukaan
  • IPA Cipaku: 274,56 liter/detik
  • IPA Dekeng: 1.608,05 liter/detik
  • IPA Cikreteg: 36,08 liter/detik
  • IPA Palasari: 13,54 liter/detik
  • IPA Katulampa: 300 liter/detik (penambahan kapasitas berupa hibah dari Kementrian PUPR)
Dari berbagai sumber mata air yang ada, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor mampu mengalirkan ke berbagai wilayah di Kota Bogor yang terbagi menjadi 7 zona dengan informasi sebagai berikut:
Zona Pelayanan Sumber Air Wilayah Pelayanan
Zona 1 IPA Rancamaya & Mata Air Tangkil
- Sebagian Kecamatan Bogor Selatan
- Sebagian Besar Kecamatan Bogor Timur
Zona 2 Mata Air Bantar Kambing
Sebagian Besar Kecamatan Bogor Selatan
Zona 3 IPA Cipaku
- Sebagian Besar Kecamatan Bogor Tengah
- Sebagian Kecamatan Bogor Barat
Zona 4 IPA Dekeng
- Sebagian Besar Kecamatan Tanah Sareal
- Sebagian Kecamatan Bogor Utara
- Sebagian Besar Kecamatan Bogor Barat
- Sebagian Kecamatan Bogor Tenga
Zona 5 IPA Palasari & Mata Air Palasari
Sebagian Besar Kecamatan Bogor Selatan
Zona 6 Mata Air Kota Batu
- Sebagian Besar Kecamatan Bogor Selatan
- Sebagian Kecamatan Bogor Barat
Zona 7 IPA Katulampa
- Sebagian Kecamatan Bogor Timur
- Sebagian Besar Kecamatan Bogor Utara

Selain mengambil dari beberapa mata air, PERUMDA Tirta Pakuan juga mengolah sumber air permukaan yang berasal dari 2 (dua) sungai yaitu Cisadane dan Ciliwung. Berikut ini adalah informasi Instalasi Pengolahan Air yang diolah PERUMDA Tirta Pakuan Kota Bogor:
  1. Mata Air Kota Batu dibangun pada masa kolonial Belanda tahun 1918
    Kapasitas awal terpasang: 70 liter/detik
    Jumlah produksi saat ini: 58,99 liter/detik
    Elevasi: 340 meter
    Menyuplai seluruh wilayah zona 6 dengan jumlah sambungan 7.670 pelanggan (*Data Januari 2023)
    Sebagian wilayah kecamatan Bogor Selatan
    - Kelurahan Cikaret
    - Kelurahan Mulya Harja
    Sebagian wilayah kecamatan Ciomas (bagian dari Kabupaten Bogor)
    - Desa Kota Batu
    - Desa Sirnagalih
    - Desa Parakan
    - Desa Mekar Jaya
  2. Mata Air Bantar Kambing dibangun pada tahun 1969
    Kapasitas awal terpasang: 170 liter/detik
    Jumlah produksi saat ini: 161,39 liter/detik
    Elevasi: 427,23 meter
    Menyuplai seluruh wilayah zona 2 dengan jumlah sambungan 4.579 pelanggan (*Data Januari 2023)
    Sebagian wilayah kecamatan Bogor Selatan
    - Kelurahan Genteng
    - Kelurahan Kertamaya
    - Kelurahan Cipaku
  3. Mata Air Tangkil dibangun pada tahun 1974
    Kapasitas awal terpasang: 170 liter/detik
    Jumlah produksi saat ini: 113,14 liter/detik
    Elevasi: 481,36 meter
    Menyuplai seluruh wilayah zona 1 dengan jumlah sambungan 4.837 pelanggan (*Data Januari 2023)
    Sebagian wilayah kecamatan Bogor Timur
    - Kelurahan Tajur
    - Kelurahan Sindangrasa
    - Kelurahan Sindangsari
  4. Mata Air Palasari dibangun pada tahun 2009
    Kapasitas awal terpasang: 30 liter/detik
    Jumlah produksi saat ini: 13,12 liter/detik
    Elevasi: 427 meter
    Selain hasil olahan IPA Palasari, mata air Palasari juga membantu menyuplai seluruh wilayah zona 5 dengan jumlah sambungan 4.765 pelanggan (*Data Januari 2023)
    Sebagian wilayah kecamatan Bogor Selatan
    - Kelurahan Pamoyanan
    - Kelurahan Rangga Mekar
    Sebagian wilayah kecamatan Cijeruk (bagian dari Kabupaten Bogor)
    - Desa Palasari
    - Desa Sukaharja
  5. IPA Cipaku dibangun pada tahun 1988
    Kapasitas awal terpasang: 240 liter/detik
    Jumlah produksi saat ini 286,08 liter/detik (Uprating kapasitas)
    Elevasi 327 meter
    Sumber air sungai Cisadane ditransmisikan dari Intake Cipaku
    Melayani sebagian wilayah zona 3 dengan jumlah sambungan 35.777 pelanggan (*Data Januari 2023) meliputi:
    Seluruh kecamatan Bogor Tengah
    - Kelurahan Babakan
    - Kelurahan Babakan Pasar
    - Kelurahan Cibogor
    - Kelurahan Ciwaringin
    - Kelurahan Gudang
    - Kelurahan Kebonkelapa
    - Kelurahan Pabaton
    - Kelurahan Paledang
    - Kelurahan Panaragan
    - Kelurahan Sempur
    Sebagian kecamatan Bogor Timur
    - Kelurahan Sukasari
    - Kelurahan Baranangsiang
    Sebagian kecamatan Bogor Selatan
    - Kelurahan Lawang Gintung
    - Kelurahan Batu Tulis
    - Kelurahan Bondongan
    - Kelurahan Empang
  6. IPA Dekeng dibangun pada tahun 1997
    Kapasitas awal terpasang: 1.000 liter/detik
    Uprating dan pembangunan 2 filter, menambah kapasitas terpasang mencapai 1.700 liter/detik
    Jumlah produksi saat ini 1.676,57 liter/detik
    Elevasi 344 meter
    Sumber air sungai Cisadane ditransmisikan dari Intake Ciherang Pondok
    Melayani sebagian wilayah zona 3 dengan jumlah sambungan 14.817 pelanggan dan keseluruhan untuk wilayah zona 4 dengan jumlah sambungan 73.748 pelanggan (*Data Januari 2023) meliputi:
    Sebagian wilayah zona 3
    Sebagian besar wilayah kecamatan Bogor Barat
    - Kelurahan Pasir Jaya
    - Kelurahan Pasir Kuda
    - Kelurahan Pasir Mulya
    - Kelurahan Gunung Batu
    - Kelurahan Loji
    - Kelurahan Marga Jaya
    - Kelurahan Sindang Barang
    - Kelurahan Bubulak
    - Kelurahan Situ Gede
    - Kelurahan Balumbang Jaya
    Dua desa di kecamatan Ciomas (bagian dari Kabupaten Bogor)
    - Desa Ciomas Rahayu
    - Desa Ciomas
    Keseluruhan wilayah zona 4
    Seluruh wilayah kecamatan Tanah Sareal
    - Kelurahan Kedung Badak
    - Kelurahan Kedung Waringin
    - Kelurahan Kedung Jaya
    - Kelurahan Tanah Sareal
    - Kelurahan Kebon Pedes
    - Kelurahan Cibadak
    - Kelurahan Sukadamai
    - Kelurahan Suka Resmi
    - Kelurahan Kayu Manis
    - Kelurahan Mekar Wangi
    - Kelurahan Kencana
    Sebagian wilayah kecamatan Bogor Barat
    - Kelurahan Menteng
    - Kelurahan Cilendek Timur
    - Kelurahan Cilendek Barat
    - Kelurahan Curug
    - Kelurahan Curug Mekar
    - Kelurahan Semplak
    Dan sebagian kecil wilayah kecamatan Tajur Halang (bagian dari Kabupaten Bogor)
  7. IPA Palasari dibangun pada tahun 2009
    Kapasitas terpasang: 20 liter/detik
    Jumlah produksi 18,44 LT/DT
    Elevasi 364,19 meter
    Sumber air dari anak sungai Cisadane
    Selain Mata Air Palasari, hasil olahan IPA Palasari juga membantu suplai ke seluruh wilayah zona 5 dengan jumlah sambungan 4.765 pelanggan (*Data Januari 2023) meliputi:
    Sebagian wilayah kecamatan Bogor Selatan
    - Kelurahan Pamoyanan
    - Kelurahan Rangga Mekar
    Sebagian wilayah kecamatan Cijeruk (bagian dari Kabupaten Bogor)
    - Desa Palasari
    - Desa Sukaharja
  8. IPA Cikereteg dibangun pada tahun 2015
    Kapasitas terpasang: 40 liter/detik
    Jumlah produksi 36,35 liter/detik
    Elevasi 327 meter
    Sumber air sungai Cikereteg (anak sungai Cisadane)
    Selain mata air Tangkil, hasil olahan IPA Cikereteg juga membantu suplai ke sebagian wilayah zona 1 dengan jumlah sambungan 10.445 pelanggan (*Data Januari 2023) meliput:
    Sebagian wilayah kecamatan Bogor Selatan
    - Kelurahan Pakuan
    - Kelurahan Harjasari
    - Kelurahan Muara Sari
    - Kelurahan Bojongkerta
    - Kelurahan Rancamaya
    Sebagian desa Ciherang Pondok (bagian dari Kabupaten Bogor)
  9. IPA Katulampa dibangun pada tahun 2018
    Kapasitas terpasang: 300 liter/detik
    Jumlah produksi 307,14 liter/detik
    Elevasi 372,62 meter
    Sumber air sungai Ciliwung
    Melayani seluruh wilayah zona 7 dengan jumlah sambungan 35.492 pelanggan (*Data Januari 2023) meliput:
    Seluruh wilayah kecamatan Bogor Utara
    - Kelurahan Cimahpar
    - Kelurahan Tanah Baru
    - Kelurahan Ciluar
    - Kelurahan Ciparigi
    - Kelurahan Kedung Halang
    - Kelurahan Bantarjati
    Seluruh wilayah kecamatan Bogor Timur
    Sebagian wilayah desa Sukaraja (bagian dari Kabupaten Bogor)

  • Reservoir cipaku 1 terletak di kompleks pengolahan IPA Cipaku dengan kapasitas 9000 m³ disuplai dari IPA Cipaku yang melayani sebagian wilayah zona 3 dengan jumlah sambungan 35.777 pelanggan (*data januari 2023)
  • Reservoir cipaku 2 terletak di kompleks pengolahan IPA Cipaku dengan kapasitas 4000 m³ disuplai dari IPA Dekeng yang melayani sebagian wilayah zona 3 dengan jumlah sambungan 14.817 pelanggan (*data januari 2023)
  • Reservoir Pajajaran, dengan kapasitas 12.000 m³ terletak di Jl Pajajaran No 10 Kelurahan Baranangsiang, Kecamata Bogor Timur. Menyuplai Sebagian besar Zona 4
  • Reservoir Merdeka, dengan kapasitas 3.000 m³ terletak di Jl Merdeka No 55 Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah. Membantu suplai Zona 4
  • Reservoir Nagrog dengan kapasitas 1.000 m³ terletak di Jl RE Soemantadireja, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan. Membantu suplai Zona 5
  • Reservoir Rancamaya 3.000 m³
  • Reservoir Palasari, dengan kapasitas 600 m³ terletak di kompleks Instalasi Pengolahan Palasari 1& 2 di Jl RE. Soemantadiredja No.1, Palasari, Kec. Cijeruk, Kabupaten Bogor. Membantu suplai Zona 5
  • Reservoir Kota Batu dengan kapasitas 2.000 m³ terletak di Jl Haminte Sanusi, Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Membantu suplai Zona 6
  • Reservoir Katulampa 5.000 m³, terletak di kompleks pengolahan IPA Katulampa Kp Cinapeul RT 02/RW1, Cibanon, Kec. Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Menyuplai keseluruhan zona 7

Meter air induk PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur jumlah air yang masuk ke rumah atau bangunan dari sistem penyedia air minum, seperti PDAM. Meter air induk ini dipasang pada jalur pasokan air utama dan berfungsi untuk mengukur volume air yang digunakan oleh pelanggan.

Fungsi utama meter air induk PDAM adalah untuk menghitung konsumsi air yang digunakan oleh pelanggan, sehingga PDAM dapat menghasilkan tagihan berdasarkan jumlah air yang dikeluarkan melalui meter tersebut. Ini membantu PDAM dalam mengelola pemakaian air dan memungkinkan pelanggan membayar berdasarkan konsumsi sebenarnya.

Meter air induk biasanya dilengkapi dengan angka-angka yang menunjukkan volume air dalam satuan kubik, liter, atau meter kubik, tergantung pada jenis meter yang digunakan.

Meter induk dalam konteks jaringan pipa air minum merujuk pada perangkat pengukur yang terpasang di titik awal atau pintu masuk jaringan pipa air minum ke suatu wilayah atau bangunan. Meter ini berfungsi untuk mengukur jumlah air yang masuk ke wilayah atau bangunan tersebut, sehingga dapat digunakan untuk keperluan pemantauan, penagihan, dan pengelolaan konsumsi air.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait meter induk dalam jaringan pipa air minum meliputi:

  • Pemasangan: Meter induk biasanya dipasang di dekat titik masuk utama pipa air minum ke suatu wilayah atau bangunan. Ini memungkinkan untuk mengukur total pasokan air yang masuk ke wilayah tersebut.
  • Pengukuran: Meter induk biasanya menggunakan prinsip pengukuran aliran air, seperti prinsip venturi, prinsip roda air, atau teknologi elektronik terbaru. Data pengukuran ini nantinya digunakan untuk menghitung konsumsi air.
  • Monitoring Konsumsi: Data dari meter induk dapat membantu dalam memantau konsumsi air di wilayah atau bangunan tersebut. Informasi ini penting untuk mengidentifikasi pola konsumsi, mendeteksi kebocoran, dan mengelola penggunaan air dengan lebih efisien.
  • Penagihan: Data dari meter induk juga digunakan dalam proses penagihan air kepada pengguna. Konsumsi air yang tercatat oleh meter induk akan menjadi dasar perhitungan tagihan bulanan atau periode tertentu.
  • Pemeliharaan: Meter induk perlu dirawat dan diperiksa secara berkala untuk memastikan akurasi pengukuran. Jika terdapat kerusakan atau masalah teknis, meter ini perlu diperbaiki atau diganti.
  • Keamanan: Karena meter induk berada di luar atau di tempat yang terbuka, perlu ada tindakan pengamanan untuk mencegah manipulasi atau pencurian data. Hal ini dapat melibatkan penguncian fisik atau perlindungan siber untuk data yang dikirimkan dari meter.

Sistem perpipaan air minum adalah sebuah infrastruktur yang dirancang dan dibangun untuk mengalirkan air bersih dari sumber air utama ke rumah, bangunan, atau fasilitas lainnya untuk keperluan konsumsi masyarakat. Sistem ini memiliki beberapa komponen utama, diantaranya pipa, katup, pompa, tangki penyimpanan, dan perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk memastikan air dapat mengalir dengan aman, efisien, dan terjamin ke berbagai titik penggunaan.

Berikut adalah beberapa komponen utama dan konsep yang terkait dengan sistem perpipaan air minum:

  • Sumber Air: Ini bisa menjadi sumber air seperti sungai, danau, mata air, atau sumur bor. Air dari sumber ini pertama kali diambil dan diolah untuk membuatnya aman dan sesuai untuk konsumsi manusia.
  • Pengolahan Air: Air dari sumber air harus diolah untuk menghilangkan kotoran, bakteri, virus, dan zat- zat berbahaya lainnya. Proses pengolahan ini termasuk penyaringan, pengendapan, pemurnian, dan disinfeksi.
  • Pompa: Pompa digunakan untuk mendorong air dari sumber ke dalam sistem perpipaan. Pompa ini dapat ditempatkan di sumber air atau di stasiun pompa.
  • Jaringan Pipa: Ini adalah serangkaian pipa yang terhubung dan mengalirkan air dari sumber ke pengguna akhir. Pipa ini biasanya terbuat dari material yang tahan terhadap korosi dan aman untuk kesehatan manusia, seperti PVC, besi cor, atau baja tahan karat.
  • Tangki Penyimpanan: Tangki air sering digunakan untuk menyimpan air yang diolah sebelum didistribusikan ke pengguna akhir. Ini membantu menjaga pasokan air yang konsisten, terutama dalam situasi di mana pasokan air dari sumber utama tidak konstan.
  • Katup dan Perlengkapan: Sistem perpipaan memiliki katup-katup yang mengontrol aliran air dan berbagai perlengkapan seperti kran air, keran, dan peralatan sanitasi yang menghubungkan sistem perpipaan dengan pengguna akhir.
  • Pemeliharaan dan Pengawasan: Penting untuk melakukan pemeliharaan rutin pada sistem perpipaan air minum untuk memastikan kebersihan, keamanan, dan ketersediaan air yang baik. Pengawasan juga diperlukan untuk memantau kualitas air dan mengidentifikasi masalah potensial.

Sistem perpipaan air minum adalah bagian penting dari infrastruktur kota dan desa modern yang memastikan masyarakat memiliki akses yang memadai dan aman terhadap air bersih untuk minum, memasak, mandi, dan berbagai kebutuhan sehari-hari lainnya.

Perumda Tirta Pakuan Kota dalam operasionalnya membagi jaringan perpipaan menjadi beberapa bagian, yaitu:

  • Pipa transmisi air baku, yaitu pipa pembawa air baku dari bangunan penangkap air (intake) ke Instalasi Pengolahan Air (IPA).
  • Pipa transmisi air bersih, yaitu pipa pembawa air bersih dari sumber mata air atau dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) ke reservoir/bak penampungan.
  • Pipa distribusi, yaitu pipa pembawa air minum dari reservoir yang disalurkan kepada pelanggan.
  • Pipa retikulasi, yaitu pipa beserta peralatan yang terletak antara pipa dinas dan pipa distribusi yang pada pipa retikulasi tersebut terletak titik pengambilan (taping) ke sambungan rumah.
  • Pipa dinas, yaitu pipa dan perlengkapannya yang menghubungkan pipa distribusi dengan pipa persil sampai dengan meter air.

Adapun total panjang pipa Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor adalah 1,342 km, terdiri dari:

Pipa transmisi 25 km
Pipa distribusi 590 km
Pipa dinas 1 km
Pipa Retikulasi 725 km